25.2.14

Jangan cintai aku apa adanya

Mungkin judul diatas rasanya aneh ya? Dimana-mana orang ingin dicintai apa adanya.

Tapi untuk sekali ini, aku tak mau seperti itu. Aku mencari ratusan cara untuk mengungkapkannya padamu. Iya, kamu. Kamu yang menambatkan hati padaku.

Akhirnya aku menemukan cara untuk mengungkapkan ini padamu. Lagunya Tulus yang baru. Judulnya sama persis dengan judul tulisanku.

Benar aku tidak sulit mendapatkanmu. Karena kamu tidak pernah pergi. Aku tidak perlu berusaha mencari, karena kamu senantiasa menunggu aku kembali.

Kita sudah lama jalan bersama-sama, namun selalu ada yang terasa kurang. Mungkin ini jahat, namun segalanya terasa tidak menantang. Segalanya terasa begitu jelas, bahkan terlalu jelas.

Aku memang banyak menuntutmu untuk menjadi versi yang lebih baik dari dirimu. Karena aku mau kamu jadi sesuatu, aku tidak mau kamu tenggelam dimakan waktu.

Tapi apakah kamu pernah, menuntutku melakukan sesuatu?
Apakah kamu pernah memaksaku menjadi versi yang lebih baik dari diriku yang sekarang ini?

Kita samakan konsep dulu ya. Saya sedang engga bicara tentang menjadi lebih baik untuk orang lain. Bukan kamu jadi lebih baik (baca : berubah) buat saya. Juga bukan saya jadi lebih baik (baca : berubah) buat kamu. Ini tentang menjadi yang lebih baik versi diri sendiri. Got it?

Saya bicara seperti ini, karena sebenarnya saya tidak mau pergi. Tapi ketika segalanya terasa begitu jelas, saya jadi kehilangan tujuan. Lalu kalau saya sudah kehilangan tujuan, saya jadi kehilangan alasan untuk berjuang. Dan akhirnya.....saya pasti mencari hal lain untuk diperjuangkan.

Ini bukan salah kamu. Ini bukan salah siapa-siapa. Aku tidak tahu kenapa kamu tidak pernah menuntut apa-apa. Mungkin saja versi saya yang sekarang sudah cukup buat kamu. Aku nggak tahu.

Ini bukan salah kita kalau ternyata memang kita engga sepemikiran pada akhirnya.
Memang semesta engga taruh kita dijalan yang sama. Tapi siapa yang tahu?

Saya ingin jadi versi diri saya yang lebih baik, agar saya bisa menyelamatkan diri sendiri, dan saya bisa jadi pegangan buat kamu.

Tapi,
Dari hati yang terdalam,
Saya merindukan sosok yang tak perlu lagi saya tuntut menjadi lebih, karena dimata saya dia sudah 'selamat'. Jadi saya bisa berpegang padanya tanpa ragu.

Mungkin bukan sekarang, bukan tahun depan, atau lima tahun lagi.
Siapa yang tahu?.