18.5.15

Halo!
Sudah lama mencari waktu untuk menulis, akhirnya baru kesampaian di tengah malam senin sekarang ini. Baru lepas dari salah satu rutinitas, yang kemarin diakhiri dengan cukup epic.

Boleh cerita?

Agaknya, saya sedang terjebak dalam suatu jarak. Terjebak dalam suatu antara, yang agaknya lagi, untuk maju ke satu tahap setelah antara itu, belum ada jawabannya.

Ada jarak diantara tahap. Ada cara yang belum ditemukan diatara mager mulai lagi dari awal dan memulai lagi dari awal.

It happens in almost everything. Malas belajar lagi dari awal kalau sudah terlanjur engga mengerti dari bab sebelumnya. Malas mulai konversasi yang baik dari awal ketika yang terdahulu tidak berakhir dengan baik, dan seterusnya.

Bagaimana dengan tahap malas memulai lagi dengan orang yang baru, dengan tahap memulai lagi dengan orang yang baru? Ada apa didalam jarak diantara itu?

Buat saya, ada kamu.
Yea engga deng. 

Buat saya, ada tiga. Ada rasa letih yang belum hilang, rasa belum ingin bertanggung jawab atas perasaan orang lain, dan yang terakhir, belum ada kamu yang baru, yang bisa menghilangkan letih yang belum hilang dan memunculkan lagi rasa ingin bertanggung jawab atas perasaan orang lain.

Intinya, belum ada sosok yang able to amazed, able to make me feel the urgency to fall in love all over again. Siapa kamu yang nantinya bisa jadi motivasi menghilangkan rasa malas memahami dari awal segala kurang, kecewa, dan cela? Siapa kamu yang bisa membuat saya tertidur pada tingkat kenyamanan yang berbeda?

Siapa?

I want to learn you, want to learn with you, and of course, learn from you. 

Harapannya satu sosok lifetime learning partner, yang bisa terus amazed dengan sudut pandang dan pemikiran segar, berjalan dengan dia berarti memberikan value added, mengexpand kedewasaan, iman, dan tentu saja knowledge.

Ini bukan berarti kamu yang lama jadi hilang dari mata. Siapa yang tahu kamu yang lama, baik yang sudah jadi cerita lama maupun yang sudah lama malang melintang di hari-hari ini, bisa jadi jembatan diatas jarak diantara tahap.

Kepo saja, bagaimana caranya nanti kamu yang baru bisa menggerakan hati.

Is there any urgency to be hurry?