17.12.14


hai!

kamu pasti sering kan baca tulisan diatas? atau tulisan sejenis yang pokoknya intinya seperti diatas?

awalnya setiap lihat tulisan diatas saya cuma swipe terus layar tab atau hp, ah engga penting, karena saya belum mengerti dan merasakan arti tulisan itu.

tapi sekarang saya sudah mengerti. saya sudah merasakan. dan saya tahu betul betapa penting bersikap seperti apa yang tulisan itu bilang.

saya bertemu banyak tipe orang baru yang belum saya temui di waktu yang lalu. yang sensitifnya luar biasa, yang needy nya bikin orang ngga tahan dibutuhkan (padahal biasanya orang seneng banget kan kalau merasa dibutuhkan), yang keras kepala, sampai yang kamu engga habis pikir kenapa ada orang yang punya persepsi seperti dia.

saya kenal teman-teman baru yang ajaib. yang mengajarkan banyak soal latar belakang orang-orang. yang punya medan perang mereka masing-masing. Yang dimana medan mereka berperang selama belasan tahun itu, akhirnya membentuk alam bawah sadar, tingkat paranoia, rasa percaya, dan daya juang mereka pribadi lepas pribadi.

kamu bisa baca medang perang sebagai rumah.

siapa yang tahu, orang yang kamu pikir kamu dekat, ternyata mengalami hal yang begitu dahsyat di medan perangnya dulu? 

mengertikah kamu kenapa ada mereka yang tak rindu rumah?

perbedaan bentukan alam bawah sadar, tingkat paranoia,  bentukan pribadi, rasa percaya, melahirkan orang dengan sifat yang berbeda-beda. Dan ketika bertemu dengan kamu, dengan kamu dan medan perangmu, tentu saja tidak semua dapat bersatu dan berjalan sesuai dengan keinginanmu.

mulailah kamu merasa risih, lalu tidak menyukai, dan akhirnya membicarakan satu-sama-lain. 

ketika kamu melakukan itu, pernahkah kamu berpikir medan apa yang membentuk pribadi macam itu?

kamu boleh bilang, dunia mana mau peduli medan perangmu? 

dunia hanya mau tahu, kau ada dan berlaku seperti apa yang diinginkan
jadi kalau kau dan medan perang pencetak pribadimu tak sinkron dengan demand dunia, pergi saja jauh-jauh.

tega kah kau?

atau

kamu bisa jadi orang yang, tetap menemani disetiap langkah mereka. pribadi hasil cetakan medan yang ditolak dunia. 

jadi pribadi yang tak menyerah memberitahu, merubah, mendoakan, dan berusaha membahagiakan mereka yang tak sadar bahwa medan mereka telah membunuh pelan-pelan?

jangan pernah menyerah menemani dan membuat orang lain bahagia. 
karena Tuhan tidak pernah menyerah menghadapi kamu.

kamu lebih kurang ajar dibanding temanmu yang ditolak dunia itu. Kamu tak tahu berterima kasih. sudah ribuan kali Tuhan coba beritahu dan rubah dirimu. tapi kau tetap keraskan hati.

masih bisa kah kamu menolak orang yang ditolak dunia? 
sedangkan Tuhan tak pernah sedetik pun menolak kamu?

aku, kamu, kita, bukan Tuhan
kita punya batas kesabaran. Kita tidak mungkin menerima segala kelemahan. kita pasti punya penolakan.

andaikan kamu memang tak bisa menerima kelemahan pribadi itu,
jadilah diam.
jangan jadi provokator baru. 

kritik langsung lebih baik tampaknya, dibanding kau buat perkara berlipat-lipat dibelakang mata